Ujung suatu hubungan asmara antara dua orang tidak selamanya berakhir bahagia, tidak jarang harus berakhir di tengah jalan hingga menimbulkan kenangan pahit bagi seseorang. Banyak permasalahan yang dihadapi hingga pertengkaran hebat antar keduanya menjadi penyebab gagalnya suatu hubungan.
Berakhirnya suatu hubungan yang kurang baik antara dua orang terkadang menyisakan luka yang membekas di hati. Terkadang beberapa orang justru mengalami trauma dalam hubungan pacaran setelah ia mengalami hal-hal buruk sebelumnya. Berikut 5 tanda seseorang mengalami trauma dalam hubungan pacaran.
Memandang Asmara bukan hal yang penting
Seseorang yang mengalami trauma dalam hubungan asmara biasanya akan menganggap pacaran bukan hal yang penting yang harus dipusingkan. Ia biasanya akan lebih santai dalam memilih pasangan bahkan terkadang memilih untuk menjomlo dalam waktu yang lama hingga menemukan sosok yang paling tepat untuknya.
Hal yang semacam ini menjadi cara seseorang tersebut agar tidak merasakan sakit yang sama seperti hubungan sebelumnya yang membuatnya trauma. Sadari sebelum kamu benar-benar menutup diri, sebaiknya jika sudah bertemu dengan sosok pengganti yang baik untukmu mulailah untuk membuka hati.
Tertutup dan susah membuka diri
Orang yang punya rasa trauma terhadap suatu hubungan percintaannya akan lebih tertutup dan susah membuka hati. Ia cenderung lebih memilih sendiri untuk waktu yang cukup lama. Ia lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan, dengan hobi atau dengan sekolahnya.
Kehadiran seorang yang baru susah untuk diterimanya, padahal dengan ia sedikit membuka hari akan mengurangi rasa trauma yang dimilikinya. Belajar untuk ikhlas dan melupakan apa yang pernah terjadi untuk kemudian membuka hati kepada orang yang tepat akan membuat kehidupannya lebih berwarna.
Terlalu khawatir dan takut menerima kehadiran pasangan baru
Ketika seseorang mempunyai rasa trauma dalam hubungan pacaran ia terkadang akan merasa khawatir dan takut untuk menerima pasangan baru. Ia akan tampak berhati-hati dan cenderung takut akan hal buruk yang mungkin akan terulang kembali kepadanya.
Dibutuhkan kesabaran yang lebih dan rasa pengertian yang besar bagi seorang yang menjadi pasangannya nanti. Proses saling mengerti akan membuat hubungan dengan orang yang pernah merasakan trauma akan lebih langgeng.
Sering mengabaikan orang yang coba mendekatimu
Orang yang mempunyai rasa trauma dalam hubungan pacaran biasanya cenderung akan lebih menutup diri. Biasanya ia lebih protektif terhadap dirinya sendiri, ia akan sering mengabaikan orang baru yang mencoba mendekatinya.
Alih-alih membuka hati untuk memulai suatu hubungan yang baru, orang yang mempunyai rasa trauma justru akan merasa dirinya takut ketika ada seseorang yang mencoba mengambil hatinya. Jika kamu mengalami hal yang seperti ini sebisa mungkin coba untuk membuka hati, tidak selamanya buruk kok.
Susah jatuh cinta lagi
Ketika seseorang mengalami kenangan yang buruk dalam hubungan pacaran, terkadang bisa menimbulkan rasa trauma tersendiri baginya. Trauma yang bisa berdampak susah untuk ia jatuh cinta lagi. Rasa ketakutan hal yang sama akan terulang kembali menjadikannya susah untuk jatuh cinta lagi.
Jika kamu mengalami hal semacam ini cepat sadari dan coba berubah, karena sikap tersebut kurang baik untukmu ke depannya. Berpikirlah jika belum tentu kamu akan mengalami hal yang sama di hubungan barumu nanti.
Leave a Reply