Bergosip mungkin sering dianggap perbuatan yang kurang baik, tapi itu sangat manusiawi. Banyak orang yang menganggap membicarakan gosip adalah hal yang menyenangkan.
Saking menyenangkannya, sebuah studi yang dilakukan University of California-Riverside mengungkap bahwa ternyata lebih dari separuh penduduk bergosip selama 52 menit atau hampir satu jam setiap hari. Dan aktivitas itu dilakukan semua orang, tidak peduli dia muda atau tua, kayak atau miskin, dan berpendidikan tinggi atau rendah. Ini juga tidak terbatas pada jenis kelamin. Para pria yang selama ini terkesan jauh dari aktivitas ini, ternyata juga senang bergosip.
Penelitian ini melibatkan 467 peserta, 269 perempuan dan 198 laki-laki berusia 18-58 tahun. Mereka dipasangi alat untuk merekam percakapan sepanjang hari. Percakapan itu kemudian dianalisis dan dibagi dalam tiga kategori, yaitu positif, negatif, dan netral. “Semua orang bergosip dan bergosip ada di mana-mana,” catat para peneliti dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science edisi awal Mei 2019.
Baca Juga: Benarkah Anak dengan 2 Unyeng-unyeng Punya Sifat Nakal?
Megan Robbins, asisten profesor psikologi yang memimpin penelitian bersama dengan Alexander Karan, mengungkapkan bahwa apa pun pembicaraan tentang seseorang yang tidak ada di antara mereka dianggap sebagai gosip. Dengan definisi itu, sulit mengatakan bahwa ada orang yang tidak pernah bergosip.
Fakta lainnya, orang yang berusia muda lebih senang membicarakan gosip berkonotasi negatif dibadingkan dengan orang yang lebih tua. Topik pembicaraan yang paling disukai adalah tentang orang-orang yang mereka kenal, bukan selebriti.
Tapi, dalam pandangan akademik gosip tak selalu negatif. Bahkan sosiolog melihat gosip sebagai bagian dari perekat masyarakat, membantu menyebarkan informasi melalui kelompok, menciptakan front persatuan dan melindungi orang-orang dari potensi kejahatan.
Leave a Reply