Kapal di Tengah Kota yang Jadi Saksi Kedahsyatan Tsunami Aceh

Tsunami Aceh tahun 2004 silam meluluhlantakkan Banda Aceh dan sekitarnya. Bukti kedahsyatannya bisa dilihat di Kapal PLTD Apung di tengah kota.

Kapal PLTD Apung yang sewajarnya terparkir di perairan, tapi di Banda aceh kapal milik perusahan negara berdiri kokoh di sekitaran rumah warga.

Kedahsyatan gelombang air tsunami yang mengguncang Aceh tahun 2004 silam telah menyeret benda seberat 2.600 ton ini sejauh 5 kilometer dari Pantai Ulee Lhee ke rumah warga di daerah Gampong Punge, Blangcut, Banda Aceh.

Menjadi saksi bisu sejarah, kapal ini kemudian dijadikan monumen peringatan tsunami di Aceh dan tempat wisata Aceh. Sejak April 2012, area ini dipagari besi setinggi 1,5 meter. Beberapa fasilitas ditambah seperti jembatan, prasasti, dan ruang dokumentasi.

Di pintu masuk terdapat prasasti setinggi kurang lebih 2,5 meter. Di bagian paling atas terdapat jam bundar yang merujuk angka 07.55 WIB yang merupakan waktu terjadinya tsunami saat itu.

Di bagian bawah prasasti berisi nama-nama desa dan korban jiwa. Di dekat prasasti terdapat relief terbuat dari tembaga yang berkisah terdamparnya PLTD.

Setelah melintasi prasasti, traveler langsung dihadapkan pada kapal raksasa yang bagian bawahnya terbenam di tanah. Kondisi kapal pun masih utuh. Sisa-sisa tsunami sengaja tidak dihilangkan, pasir di dalam ruangan, kabel yang putus, dan jangkar tergeletak berada di dek paling bawah.

Bila traveler berkunjung, di sekitar lokasi banyak tersedia suvenir Aceh dan penjualnya sebagian besar adalah warga yang ikut merasakan bencana tsunami tersebut sehingga terkadang mereka bercerita tentang kejadian yang mereka alami.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *