Hampir Semua Orang Tidak Dapat Lari dengan Tangan Tetap Lurus

Pernahkah terpikir bahwa ada perbedaan posisi tangan saat berjalan dan berlari? Saat berlari, tangan cenderung menekuk sedangkan saat berjalan tetap lurus meski sama-sama berayun.

Misteri di balik perbedaan posisi tangan ini juga menggelitik para ilmuwan. Dipubikasikan di Journal of Experimental Biology, para ilmuwan melakukan eksperimen untuk mendapatkan jawabannya.

Hipotesis yang mereka rumuskan menyebut bahwa lengan yang ditekuk memberikan lengkungan yang lebih pendek sehingga butuh energi lebih rendah untuk mengayun. Seharusnya, ini membuatnya jadi lebih efisien.

Tetapi jika benar demikian, kenapa orang-orang berjalan dengan tangan lurus menggantung ke bawah?
Sebanyak 4 relawan pria dan 4 relawan wanita dilibatkan dalam eksperimen di atas treadmill. Mereka mengenakan masker pernapasan agar dapat diukur level energi yang dibutuhkan untuk bergerak.

Hasilnya, tidak ada perbedaan berarti pada level energi ketika para relawan berlari dengan tangan lurus maupun ditekuk. Namun diakui, berlari dengan tangan lurus terasa sangat canggung.

Berbeda dengan ketika berjalan. Ketika para relawan berjalan dengan tangan ditekuk, level energi yang dibutuhkan meningkat 11 persen. Diyakini karena butuh usaha lebih keras untuk menjaga posisi tangan saat berjalan dengan kecepatan rendah.
Temuan ini menegaskan penelitian sebelumnya pada 2014. Penelitian itu menyebut ayunan tangan saat berlari akan memakan energi, tetapi menjaganya tetap stabil di posisinya akan memakan lebih banyak energi.

Kesimpulanya:

“Alasan lari dengan lengan ditekuk masih belum jelas,” tulis para ilmuwan, dikutip dari Livescience.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *