Di Era modern yang serba instan ini kita dihadapkan dengan berbagai percepatan-percepatan teknologi serta pembaruan lainnya yang di luar nalar. Adanya pertumbuhan teknologi yang semakin pesat ini menuntun kita kepada hal yang jarang kita sadari. Perkembangan teknologi yang pesat ini selain memberi dampak yang positif, tak luput juga memberi dampak negatif bagi remaja yang masih memiliki perkembangan psikologi labil.
Psikologi pada usia 12-18 tahun merupakan masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi masa ini dengan baik, namun beberapa remaja yang mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada remaja.
Permasalahan ini akan menjadi perilaku yang menyimpang dari norma jika di tambah dengan akses bebas yang ada pada smartphone saat ini. Orang tua memiliki peran penting dalam mengawassi masa pertumbuhan anak usia remaja. Selain anak di berikan kebebasan untuk berekspresi, anak juga perlu pengawasan serta pembatasan dari orang tua.
Dari hal ini ada beberapa bahaya pemberian smartphone untuk anak remaja yang perlu menjadi perhatian khusus bagi orang tua diantaranya:
1. Melemahkan Otak
Di balik kemudahan yang diberikan, smartphone berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain.
Baca Juga: Pernikah Usia Dini Ternyata Rentan Gangguan Mental
2. Mengganggu Tidur
Dengan layanan internet 24 jam, perangkat smartphone akan bergetar atau berderingsetiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan smartphone -nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur.
3. Menganggu Jam Belajar
Banyak orangtua yang mengira penggunaan smartphone membantu anak dalam mencari informasi guna sarana pendukung dalam belajar. Akan tetapi dalam kenyataan, adanya smartphone malah menganggu anak dalam belajar.
4. Pengaruh Negatif
Arus Informasi yang tak terbendung dalam Smartphone jarang diketahui orangtua. Apa yang di akses anak, dengan siapa anak berhubungan, serta apa yang menjadi fokus anak dalam bermain smartphone. Tak jarang anak mengakses informasi yang bukan konsumsi informasi sesuai usia.
5. Teman Fiktif
Pengawasan orang tua yang terlalu intens dan tidak adanya keterbukaan antara anak dan orang tua dapat memaksa anak untuk tidak segan-segan berbohong. Hal ini terjadi karena anak takut untuk dimarahi atau menyampaikan secara jujur dan terbuka dengan siapa dia berteman. Banyak anak menyembunyikan pertemanan dari orangtua.
Pengawasan tingkah laku orang dewasa sulit dilakukan pada remaja karena lingkungan remaja sekarang sudah sangat luas. Menanamkan rasa tanggung jawab pada remaja serta memberi arahan yang sesuai pada remaja agar mereka dapat mengendalikan perilakunya ketika tidak ada orang tua atau pendidik, segera mengerti, menyadari serta memperbaiki diri ketika berbuat salah adalah cara yang efektif untuk menanggulangi permaasalahan tersebut.
Leave a Reply