Aturan Jika Berteman dengan Introvert

Siapa bilang orang introvert gak bisa berinteraksi sosial. Jangan salah sangka, introvert punya cara yang berbeda dalam berinteraksi sosial dibandingkan si ekstrovert. Introvert pun juga butuh teman, lho.

Jika kamu punya teman yang berkepribadian introvert, maka kamu wajib memahami 10 ‘aturan’ berikut. ‘Aturan-aturan’ ini bisa menjadi landasan bagi kamu agar lebih memahami sosok yang sering dianggap pendiam ini dan tidak lagi salah persepsi tentang dirinya.

Jangan mudah menghakimi kalau dia jadi pendiam

Karena memproses beragam hal secara dalam, introvert pun jadi mudah tenggelam dalam imajinasi inner world-nya. Jika dia tiba-tiba jadi pendiam karena hal tersebut, jangan menghakiminya secara brutal karena itu bakal bikin dia canggung. Terutama kalau kamu menyebut dia ‘Kenapa sih kamu pendiam banget?’. Please, that’s a BIG NO!

Jangan berharap kontak yang terus-menerus

Kalau dia gak mengirim pesan ke kamu setiap hari atau bahkan tiap minggu, bukan berarti dia telah melupakanmu. Dia lebih suka bertemu secara langsung dan terlibat dalam obrolan yang bermakna sembari menikmati sajian favorit.

Jangan undang orang lain kalau kamu bilang cuma hangout berdua

Pada dasarnya, introvert lebih suka berinteraksi dalam kelompok kecil daripada kelompok besar. Makin lebih baik kalau bisa one-on-one. Saat menghadapi kelompok kecil atau hanya satu orang, dia bisa berfokus pada kata-kata, bahasa tubuh, dan nada bicara.

Selain itu, dia pun dengan mudah juga bisa membahas topik yang benar-benar bermakna dan berbagi ide secara terbuka dibandingkan bersama kelompok besar.

Don’t call. Text only, please

Sejujurnya, introvert gak terlalu suka berbicara melalui telefon. Kamu masih bisa menghubunginya via telefon, asal jangan terlalu sering dan gunakan kesempatan itu secara bijak.

Beri dia kesempatan untuk berbicara

Jika kamu adalah seorang ekstrovert yang berteman dengan introvert, kamu patut ingat ‘aturan’ satu ini. Introvert memang pendengar yang baik, namun dia juga punya batas, lho. Mendengarkan celotehanmu selama berbelas-belas menit, tentu ada hal yang ingin pula dia sampaikan atau tanggapi dari obrolanmu. Jadi, jangan lupa beri dia kesempatan untuk berbicara, ya.

Hindari mengajak hangout dadakan

Spontanitas memang menyenangkan, sih. Tapi bagi introvert terkadang itu menjadi hal yang gak banget. Sebagian besar introvert bukanlah tipikal orang yang secara tiba-tiba kamu ajak hangout saat ini juga dan dengan mudahnya bilang OK.

Sebaliknya, dia butuh kesiapan diri secara mental sebelum akhirnya beranjak dari zona pribadi. Jadi, alangkah baiknya kalau kamu menanyakan kesediaannya sehari sebelumnya.

Jangan memberi jawaban yang datar kalau kamu ditanya kabar

Jika dia menanyakan kabarmu, itu artinya dia benar-benar ingin tahu kabarmu. Hindari jawaban yang klise atau sekadarnya seperti ‘aku baik-baik saja kok’. Serius, jawaban itu gak bakal memuaskan dirinya.

Dorong dia agar berbagi pemikirannya

Seringkali, introvert merasa terpojok dengan celotehan si ekstrovert yang seolah-olah mengalir tiada henti. Itulah alasan kenapa introvert merasa sensitif untuk mendominasi percakapan. Dia cenderung menyimpan pemikirannya sendiri dan hanya akan berbicara kalau sekiranya ada hal bermakna untuk ditambahkan. Namun, introvert akan sangat dengan senang hati jika kamu mau menanyakan pendapat atau pemikirannya.

Kalau gak ada hal yang benar-benar penting, jangan muncul tiba-tiba

Sebagian besar introvert bukanlah tipikal orang yang suka kejutan sosial tak terduga. Introvert memiliki ‘ruang’ pribadi yang gak bisa begitu saja kamu terobos tanpa seizinnya. Karena baginya, ‘ruang’ itu adalah dimana dia bisa me-time dan mengumpulkan energi. Sederhananya, dia butuh kesiapan mental sebelum ketemu kamu.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *