Usia kanak-kanak pada umumnya dihabiskan dengan bermain bersama teman sebaya. Namun hal itu berbeda dengan yang dialami Aan Nur Pratama, bocah 12 tahun asal Desa Bapangi, Panca Lautang, Sidrap, Sulawesi Selatan.
Sejak lima tahun terakhir, bocah yang duduk di bangku kelas 5 SD ini harus menjadi tulang punggung keluarga. Dia menjadi buruh batu bata menggantikan peran ayahnya yang lumpuh setelah mengalami kecelakaan kerja.
Sebelum dan sepulang sekolah, Aan dengan telaten merawat ayahnya yang lumpuh serta nenek buyutnya yang dipasung dalam rumah lantaran sudah renta ditemani neneknya yang juga penyandang disabilitas.
Tanggung jawab ini harus diemban oleh sang bocah lantaran Ibu Aan meninggalkan keluarfa setelah ayahnya lumpuh akibat mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai buruh batu bata. Kecelakaan kerja itu membuat tulang belakangnya patah dan mengalami kelumpuhan.
“Bulan April, ini sudah 6 tahun lamanya saya menderita lumpuh, saat kerja angkat bata, papan tempta saya berpijak patah sehingga saya jatuh ke lubang dan tertimpa batu bata, sejak itu saya tidak bisa berjalan, dokter bilang tulang belakang saya patah, tidak berapa lama istri meninggalkan saya bersama Aan,” kenang Bakri saat ditemui detikcom di rumahnya.
Bakri pun mengaku sedih melihat sang anak harus menggantikan perannya sebagai tulang punggung keluarga.
“Saya sedih pak, namun dia adalah anak berbakti, tidak pernah sekalipun mengeluh,”ungkapnya.
Usai merawat ayahnya ketika pulang sekolah, Aan pun mulai bergegeas menuju ke tempatnya bekerja sebagai buruh batu bata. Lokasinya berjarak kurang lebih 500 meter dari rumahnya dengan berjalan kaki.
Leave a Reply