Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember di Indonesia. Dalam perjalanannya ternyata ada penyakit-penyakit yang rentan diidap oleh kaum ibu.
Memperingati hari ibu, praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Ari Fahrial Syam menyebut terdapat 3 penyakit yang pasiennya didominasi oleh kaum perempuan. Ia berharap dengan mengetahui penyakit tersebut, perempuan lebih peka dan bisa menjaga kesehatannya.
“Agar para ibu lebih peduli terhadap kesehatannya di tengah kesibukanya bekerja sekaligus menjadi ibu rumah tangga,”
Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian terbesar bagi wanita. Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara.
“Para wanita harus selalu ingat bahwa mereka berisiko untuk mengalami benjolan di payudaranya, wanita mempunyai resiko 100 kali mempunyai kanker payudara dibandingkan pria,” tulis dr Ari.
Berdasarkan informasi dari RS Kanker Dharmais, kebanyakan kasus kanker payudara yang datang ke rumah sakit sudah terlambat. Diperkirakan 30 persen kanker payudara sudah menyebar ke organ lain dan 30 persen lainnya datang dengan kondisi lanjut.
Semakin lanjut kanker payudara yang datang semakin buruk prognosis dan pembiayaan pengobatan yang harus dikeluarkan juga bertambah besar.
“Oleh karena itu bagi seluruh ibu apalagi dengan resiko tinggi harus selalu ingat agar secara rutin memeriksa sendiri apakah ada benjolan di payudaranya. Jika merasakan ada benjolan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan benjolan yang terjadi tersebut atau SADANIS (pemeriksaan payudara klinis),” jelasnya.
Systemic Lupus Eritematosus (SLE)
Penyakit autoimun ini dialami 9 kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria. Penyakit ini terjadi pada wanita muda usia produktif.
Rambut rontok, gangguan pada kulit terutama wajah berupa merah-merah kulit seperti kupu-kupu dan akan bertambah merah jika terpapar sinar matahari, nyeri-nyeri pada sendi dan otot, demam yang tidak terlalu tinggi serta sariawan berulang adalah gejala dari penyakit ini.
Diterangkan dr Ari, SLE bisa menyebabkan berbagai gangguan organ tubuh antara lain kelainan darah, gangguan ginjal, gangguan jantung dan pembuluh darah, gangguan paru, gangguan pada organ-organ pencernaan seperti usus, lambung dan liver, gangguan pada sistem saraf pusat serta gangguan pada mata.
“Mengingat komplikasi yang multiorgan deteksi dini penyakit ini juga menjadi penting agar komplikasi yang bisa melibatkan banyak organ bisa dicegah,” ucapnya.
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Laporan kejadian pada wanita rata-rata 2-3 kali lebih banyak dibandingkan pria. Walau beberapa kepustakaan menyebutkan tidak ada perbedaan yang signifikan angka kejadian IBS pada kaum pria maupun wanita.
“Banyak pasien yang datang ke dokter dengan perut kembung kadang disertai nyeri perut dan diare.Terutama setelah makan makanan tertentu misal terlalu berlemak atau terlalu pedas,” sebutnya.
Meski tak sampai mengancam jiwa, penyakit ini tentu akan mengurangi kualitas hidup seseorang. keluhan bisa timbul setiap saat atau setiap waktu yang biasanya dicetuskan oleh makanan tertentu atau faktor stres.
“Pada sebagian wanita keluhan IBS tercetus saat menstruasi dan saat kehamilan. Penanganan pasien ini biasanya dengan menghindari makanan tertentu seperti makanan yang berlemak,makanan terlalu merangsang seperti makanan yang pedas, kopi, minuman yang bersoda,” pungkasnya.
Leave a Reply